Jejak Kepemimpinan Akademi Militer dari Masa ke Masa

Sejak berdiri pada tahun 1945, Akademi Militer (Akmil) telah menjadi kawah candradimuka bagi para calon perwira TNI Angkatan Darat. Lembaga pendidikan militer tertinggi ini tidak hanya melahirkan prajurit tangguh, tetapi juga pemimpin bangsa yang berintegritas. Perjalanan panjang Akmil tak lepas dari peran para gubernur yang memimpin dan membentuk arah pendidikan militer Indonesia.

Awal Berdirinya: 1945 – 1960-an

Pada masa awal berdirinya, Akademi Militer masih bernama Sekolah Perwira Angkatan Darat. Gubernur pertamanya, Mayor Jenderal TNI Soewardi (1945–1948), memimpin pada masa sulit pasca-kemerdekaan, saat Indonesia baru membangun sistem pertahanan nasional.

Kepemimpinan kemudian dilanjutkan oleh Kolonel GPH Djatikoesoemo (1948–1950) dan Kolonel Kav R.M. Soerjo Soerarso (1950–1959) yang memperkuat fondasi pendidikan perwira muda

Tahun 1959 hingga 1966, tongkat estafet kepemimpinan berpindah ke Kolonel Inf Sentot Iskandar Dinata, Brigjen TNI Soerono Reksodimedjo, hingga Mayjen TNI Achmad Tahir yang memantapkan kurikulum militer dan nasionalisme di tubuh taruna.

Masa Penguatan dan Modernisasi: 1970–1990-an

Era 1970-an menjadi momentum modernisasi pendidikan militer. Di bawah kepemimpinan Mayjen TNI Sarwo Edhie Wibowo (1970–1974), Akmil memperkenalkan berbagai pembaruan dalam sistem pelatihan dan disiplin.

Tongkat kepemimpinan kemudian diteruskan oleh sejumlah tokoh seperti Mayjen TNI R. Wijogo Admodarminto, Goenawan Wibisono, Sudirman Saleh, Untung Sridadi, hingga Toni Hartono, yang memperkuat reputasi Akmil sebagai lembaga militer unggulan.

Masa Reformasi: 1990–2000-an

Memasuki era reformasi, kepemimpinan Akmil diwarnai perubahan signifikan untuk menyesuaikan pendidikan dengan tantangan zaman. Tokoh-tokoh seperti Mayjen TNI Yusman Yutam (1993–1995), Mayjen TNI Fachrul Razi (1996–1997), dan Mayjen TNI Djoko Subroto (1997–1998) berperan penting dalam menjaga profesionalisme perwira muda di tengah dinamika nasional.

Setelahnya, Mayjen TNI Syamsul Ma’arif (1999–2000) hingga Mayjen TNI Prabowo Suharto (2002–2003) melanjutkan penguatan nilai kepemimpinan, disiplin, dan karakter kebangsaan.

Era Milenial: 2000–Sekarang

Sejak tahun 2000-an, Akmil terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pertahanan modern. Sejumlah nama seperti Mayjen TNI Gatot Nurmantyo (2010) yang kemudian menjadi Panglima TNI, serta Mayjen TNI Dudung Abdurachman (2018–2020) yang juga menjabat di posisi strategis TNI, memperlihatkan kiprah besar lulusan dan pemimpin Akmil di tingkat nasional.

Kepemimpinan berlanjut ke Mayjen TNI Totok Imam Santoso (2020–2021), Mayjen TNI Candra Wijaya (2021–2022), Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko (2022–2023), Mayjen TNI Erwin Djatniko (2023), dan Mayjen TNI Arnold A.P. Ritiauw (Februari–Agustus 2025).

Kini, sejak Agustus 2025, tampuk kepemimpinan Akademi Militer dipegang oleh Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar, sosok prajurit yang dikenal tegas, visioner, dan humanis. Lulusan Akmil tahun 1993 ini merupakan perwira yang meniti karier dari satuan elit Kopassus, dengan pengalaman panjang di dunia operasi dan intelijen.

Dalam kepemimpinannya, Tilaar membawa semangat baru dalam pendidikan militer membentuk perwira muda yang tangguh secara fisik, cerdas digital, dan berkarakter kebangsaan. Ia menekankan pentingnya literasi, kepemimpinan berbasis nurani, dan disiplin moral bagi setiap taruna.

“Perwira masa depan harus paham algoritma, tapi tetap berpegang pada Pancasila,” ujar Tilaar, dikutip dari Bertuahpos.com.

Kehadiran Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar di pucuk pimpinan Akmil menandai era baru pendidikan militer Indonesia yang lebih adaptif terhadap zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai Sapta Marga dan jiwa korsa prajurit sejati.

Selama hampir delapan dekade, Akademi Militer telah melahirkan banyak pemimpin bangsa dan menjadi simbol dedikasi terhadap negara. Perjalanan panjang para gubernurnya menjadi bukti bahwa kepemimpinan visioner dan semangat juang tetap menjadi roh utama dalam mencetak calon perwira masa depan Indonesia.***

Penulis: Azel

Share